EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Trikomsel Oke Tbk membukukan laba bersih hingga akhir Maret 2014 senilai 106,25 miliar. Laba bersih perserian turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 114,11 miliar.
Turunnya laba bersih ini didorong oleh besarnya beban pokok pendapatan, yaitu meningkat 28,9 persen menjadi Rp 2,7 triliun. Selain itu, turunnya laba bersih juga disebabkan oleh kenaikan beban keuangan, yaitu sebesar 59,2 persen menjadi Rp 105,16 miliar.
"Sehingga, laba sebelum pajak turun dari Rp 152,5 miliar menjadi Rp 151,9 miliar," kata Direktur Trikomsel Juliana Samudro dalam keterangannya, Ahad (25/5). Namun, meskipun laba bersih mengalami penurunan, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 28,2 persen menjadi Rp 3,13 triliun.
Dari total pendapatan perseroan sebesar Rp 3,136 triliun, sebagian besar disumbang dari entitas anak, yaitu 97,1 persen dari total pendapatan atau Rp 3,074 triliun. Perolehan pendapatan berasal dari penjualan telepon seluler senilai Rp 2,332 triliun, penjualan voucher isi ulang sebesar Rp 629,88 miliar, servis sebesar Rp 828,3 juta dan sisanya pendapatan lainnya.
Sisa pendapatan diperoleh dari penjualan seluler dan voucher isi ulang dari perseroan dan konsinyasi.Dari perolehan pendapatan, sebagian berhasil diperoleh dari penjualan melalui pedagang eceran, yaitu sebesar Rp 1,69 triliun. Sisanya berasal dari penjualan di toko sendiri Rp 1,09 triliun dan penjualan foreign customer Rp 345,13 miliar.
Berdasarkan segmen wilayah, pendapatan terbesar masih berasal dari wilayah Jawa, yaitu sebesar 50,4 persen dari total pendapatan. Sisanya berasal dari penjualan di luar Jawa dan luar negeri.