EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan kemarin berbalik merah. Salah satu penyebab terjerembabnya indeks adalah minimnya waktu perdagangan.
"Terjadinya selang-seling perdagangan membuat mood untuk trading berkurang," kata analis Trust Securities Reza Priyambada, Ahad (1/6).
Bahkan pekan sebelum libur selang-seling, laju IHSG kurang bersemangat. Pelaku pasar cenderung mengurangi aktivitas, bahkan memanfaatkan kenaikan untuk ambil untung. Ditambah pelemahan rupiah, laju IHSG variatif cenderung melemah.
Sepanjang pekan lalu, indeks mengalami pelemahan 79,15 poin atau 1,59 persen bila dibandingkan sepekan sebelumnya. Semua indeks utama mayoritas mengalami pelemahan, dipimpin IDX30 sebesar 3,05 persen dan LQ45 2,73 persen.
Sementara, indeks sektoral juga bergerak melemah dipimpin aneka industri yang anjlok 4,15 persen, diikuti indeks keuangan yang minus 3,13 persen. Penguatan hanya dialami indeks perkebunan 0,66 persen, properti 0,03 persen dan perdagangan 0,6 persen.
Selama periode perdagangan singkat pekan lalu, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 465,15 miliar. Nilai ini lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya. "Dua pekan lalu indeks masih membukukan net buy Rp 3,63 triliun," kata Reza.
Jika dihitung sejak awal tahun atau year to date, sampai akhir Mei 2014 porsi asing tercatat net buy Rp 39,82 triliun.
Pekan ini, IHSG diperkirakan akan berada di rentang support 4.850-4.900 dan resistent 4.986-5.095. Aksi ambil untung diperkirakan masih akan berlanjut jika rilis data-data ekonomi di pekan depan tidak sesuai ekspektasi.
Tetapi, jika yang terjadi sebaliknya, pelaku pasar akan memanfaatkan pelemahan yang ada untuk kembali mengakumulasi sehingga IHSG dapat kembali rebound.
Hal senada disampaikan analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya. Setelah dua pekan tertekan, IHSG dinilai akan mengalami rebound. "Terlihat akan ada potensi technical rebound," ujar William.
Tekanan IHSG masih dalam konteks yang wajar. Karena sudah melampaui target resistennya di 4.994, koreksi IHSG dinilai sehat.
Resisten tujuan terdekat saat ini berada pada 5.002. William mengatakan, target ini wajib digapai agar memperkuat pondasi kenaikan IHSG selanjutnya. Support berada di level 4.865. "Ini akan terjaga cukup kuat karena jika dijebol, IHSG akan berpindah ke dalam area konsolidasi," kata dia.