Rabu 11 Jun 2014 17:13 WIB

Ini Alasan Republika Tak Buat Media Khusus Syariah

Rep: Ichsan Emerald/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Presdir Mahaka Media Adrian Syarkawi (kedua kanan) di dampingi, (ki-ka) Director of Product and Creative Development Ahmad Aditya, Director of Finance Harry Danui, dan Director of Sales and Marketing Henny M Chandra memberikan paparan kepada media seusai
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Presdir Mahaka Media Adrian Syarkawi (kedua kanan) di dampingi, (ki-ka) Director of Product and Creative Development Ahmad Aditya, Director of Finance Harry Danui, dan Director of Sales and Marketing Henny M Chandra memberikan paparan kepada media seusai

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Industri keuangan syariah tumbuh pesat hampir di seluruh belahan dunia. Begitu juga dengan pertumbuhan industri keuangan syariah, dimana perbankan non bunga asetnya meningkat di atas 10 persen.

Meski begitu PT Mahaka Media Tbk tampaknya belum akan membentuk media khusus syariah. Hal ini dinyatakan Presiden Direktur Mahaka Media, Adrian Syarkawi, Rabu (11/6). Ia mengatakan sepanjang 2014, Mahaka Media akan terus berekspansi. 

Perseroan akan terus membedah setiap kekuatan anak usaha, baik penyiaran, media cetak, percetakan, digital dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar performa perusahaan bisa lebih gemilang.

Hanya saja terkait bisnis syariah, ia percaya grup Republika, baik Harian Republika, Republika.co.id (ROL) dan percetakan sudah cukup untuk mengejar pasar syariah. Oleh karena itu perseroan takkan membentuk media khusus syariah.

Justru perusahaan fokus pada wilayah yang belum dikuasai seperti brand activation. Tak heran kemudian, perusahaan  berencana mengambil alih sebagian saham (akuisisi) PT Kalyanamitra Adhara Mahardika atau Alive! Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang brand activation sejak 2007.

Selain itu agenda terakhir RUPS Tahunan PT Mahaka Media Tbk juga memberikan persetujuan atas pengangkatan Daniel JP Wewengkang dalam susunan Komisaris. Sebelumnya Daniel JP Wewengkang adalah Direktur Utama PT Republika Media Mandiri. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement