EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk menunda rencana penerbitan obligasi dan Kredit Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) karena harus menyesuaikan prospek dan kondisi pasar.
"Penerbitan obligasi dan KIK-EBA yang sedianya Juni 2014, diputuskan mundur menjadi semester II 2014. Obligasi pada September, dan KIK-EBA sekitar Desember," kata Direktur Utamma BTN Maryono, di sela-sela acara "Sosialisasi Pencegahan Praktik Gratifikasi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi", di Menara BTN, Jakarta, Rabu (25/6).
Menurut Maryono, penundaan pemanfaatan instrumen pasar ekuiti tersebut dengan alasan antara lain harus mencermati situasi pasar menjelang dan pascaPilpres. Ia menjelaskan, nilai obligasi yang akan diterbitkan tetap sebesar Rp2 triliun sesuai dengan yang direncanakan semula.
Sedangkan nilai KIK-EBA diturunkan menjadi sebesar Rp1,5 triliun, dari semula sebesar Rp2 triliun. "Ada perubahan pada besaran yang akan diterbitkan. Tetapi tenor (jangka waktu) surat utang dan KIK-EBA tetap sama," ujarnya.
Dana hasil penerbitan obligasi dan KIK-EBA akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan dan ekspansi bisnis perusahaan, termasuk antisipasi berbagai kemungkinan terkait dampak dari situasi ekonomi makro. "Penerbitan obligasi dan sekuritisasi aset ini merupakan salah satu inisiatif Bank BTN untuk memperbaiki profil maturity antara kredit dan dana," ujar Maryono.