EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Analis dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Agung Praptapa memperkirakan calon presiden terpilih Joko Widodo akan tetap memberikan subsidi bahan bakar minyak. "Kalau dilihat dari gaya Jokowi, kemungkinan dia lebih memilih tetap ada subsidi," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (22/7) malam.
Menurut dia, hal itu disebabkan Jokowi lebih memahami apa yang dirasakan rakyat. Dia mengatakan bahwa hal itu bukan berarti capres lainnya (Prabowo Subianto, red.) tidak prorakyat. Bahkan, kata dia, dua capres yang tampil dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 sama-sama pro-rakyat. Akan tetapi jika dilihat kecenderungannya, lanjut dia, Jokowi lebih memilih untuk memberikan subsidi daripada bermain di pasar bebas.
Agung mengatakan jika mengikuti pasar bebas, sebenarnya juga prorakyat, karena porsi anggaran lainnya tidak terkurangi. "Kalau kita memberikan subsidi, artinya ada porsi-porsi lain yang dikurangi ke sini (subsidi, red.). Ada kemungkinan dia akan ke sini (tetap memberikan subsidi, red.), tapi ya kita lihat nanti," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa dengan tetap memberikan subsidi terhadap BBM, hal itu akan membebani APBN. Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa sebenarnya yang paling bagus adalah penguatan daya beli masyarakat sehingga rakyat tidak terbebani meskipun subsidi BBM dikurangi.
"Kalau rakyat itu memiliki kemampuan beli, berapapun harganya oke saja. Ini kan masalahnya kemampuan beli dari rakyat," katanya. Dengan demikian, kata dia, yang seharusnya dilakukan oleh semua pemimpin adalah bagaimana rakyat mempunyai daya beli yang lebih.