EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung menilai pemerintah perlu segera menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM), terutama untuk untuk kendaraan pribadi.
CT mengatakan, opsi pengurangan subsidi BBM ini pernah ia usulkan kala menjadi ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). Karena, subsidi BBM tidak berpengaruh terhadap inflasi makanan.
"Kebijakan menaikkan subsidi BBM tidak terlalu mengganggu inflasi karena merupakan inflasi yang disebabkan di luar bahan makanan," katanya belum lama ini.
Pencabutan BBM subsidi untuk kendaraan pribadi akan menghemat 60 persen anggaran. Dampaknya terhadap inflasi pun kecil. "Karena, kendaraan umum tetap disubsidi, sepeda motor tetap disubsidi, dan angkutan barang tetap disubsidi," kata CT.
Setiap tahun, pemerintah selalu dihadapi oleh pembengkakan subsidi BBM. Nilainya terus melebihi yang telah ditentukan dalam APBN. Pada APBN Perubahan 2014, subsidi BBM mencapai Rp 350,3 triliun atau meningkat 66,22 persen bila dibandingkan dengan subsidi BBM dalam APBN yang disahkan 14 November 2013. Total subsidi BBM ini merupakan 21,4 persen dari total penerimaan negara disepakati senilai Rp 1.635,37 triliun.