EKBIS.CO, NEW YORK -- Defisit perdagangan AS menyusut pada Juni, terutama karena impor yang lebih rendah, menurut data resmi Rabu yang beberapa analis katakan menimbulkan pertanyaan tentang permintaan konsumen Amerika.
Defisit perdagangan AS dalam barang dan jasa jatuh pada Juni menjadi 41,5 miliar dolar AS dari revisi 44,7 miliar dolar AS pada Mei, kata Departemen Perdagangan. Ini adalah penurunan bulanan kedua berturut-turut defisit perdagangan.
Impor barang dan jasa pada Juni turun 2,9 miliar dolar AS, atau sekitar 1,2 persen, dari tingkat Mei mereka 240,3 miliar dolar AS, sementara ekspor Juni naik tipis 300 juta dolar AS lebih tinggi ke rekor baru 195,9 miliar dolar AS, atau naik 0,2 persen.
Penurunan impor AS datang terutama dalam barang-barang konsumen, suku cadang otomotif, pasokan industri dan material, kata laporan itu. Impor minyak bumi terus menurun karena Amerika Serikat memproduksi lebih banyak minyak dan gas di dalam negeri.
"Penyempitan defisit perdagangan menunjukkan pertumbuhan lebih kuat dari yang diperkirakan meskipun ada pelemahan permintaan kami untuk produk impor yang menimbulkan beberapa pertanyaan," kata catatan dari ekonom Joel Naroff.
Sementara defisit perdagangan yang lebih rendah ini disambut baik, "Saya lebih suka hal itu terjadi dengan ekspor tumbuh jauh lebih cepat daripada impor," katanya.
"Itu akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat di seluruh dunia."
Patrick Newport, ekonom di IHS Global Insight, mengatakan penurunan impor AS pada Juni tidak terlalu mengkhawatirkan karena beberapa kategori telah meningkat pada April dan Mei, seperti makanan, yang "terkoreksi" beberapa poin.
Secara keseluruhan, "kita melihat permintaan yang meningkat" di Amerika Serikat pada basis tiga dan empat bulan, katanya. "Perekonomian semakin sedikit lebih baik dan kita melihat meningkatnya permintaan."
Tetapi Newport mengatakan data menggarisbawahi lagi bahwa ekspor "bukan sebuah positif besar" untuk ekonomi AS karena pelemahan di mitra dagang utama seperti Tiongkok, India dan zona euro.
"Negara-negara yang kita ekspor belum berubah dalam jumlah yang kuat," katanya.
Perdagangan AS dengan Rusia menurun karena ketegangan antara kedua negara atas keterlibatan Moskow di Ukraina. Ekspor barang AS ke Rusia turun 34,3 persen menjadi 820 juta dolar AS, sedangkan impor Rusia turun 9,2 persen menjadi 1,2 miliar dolar AS.
Kesenjangan perdagangan AS dengan Tiongkok yang sensitif secara politis naik menjadi 30,1 miliar dolar AS dari 28,8 miliar dolar AS pada Mei. Amerika Serikat telah lama mengeritik Tiongkok karena
menjaga mata uang yuan "undervalued" (di bawah nilai sebenarnya), membuat ekspor Tiongkok menjadi lebih murah.