EKBIS.CO, LONDON -- Bank raksasa berbasis di London, Standard Chartered (StanChart) setidaknya 'membersihkan' sekitar dua juta transaksi mencurigakan dalam nominasi dolar AS setiap bulannya. Proses penelitian data terkait transaksi ini disinyalir bisa memakan waktu berbulan-bulan, kata seorang sumber, dilansir dari Reuters, Selasa (12/8).
Dua sumber berbicara secara anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada publik tentang masalah tersebut. Terutama, tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa StanChart mengelola transaksi keuangan yang melibatkan Iran.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa bank Inggris ini berada dalam pengawasan Departemen Jasa Keuangan di New York (DFS). DFS dan pemerintahan federal AS pada 2012 mengambil tindakan terpisah terhadap StanChart dengan total denda 667 juta dolar AS karena menyembunyikan transaksi terkait dengan Iran.
Masalah terbaru muncul dan sekali lagi StanChart berada di bawah pengawasan DFS pekan lalu. Bank ini terancam denda tambahan 100 juta dolar AS jika belum juga bisa menyelesaikan masalah transaksi mencurigakannya hingga awal 2015 mendatang.
Sumber tersebut menambahkan, semakin banyak transaksi mencurigakan yang mengalir melalui bank ini, maka semakin tinggi denda yang harus dibayar perusahaan. Bank gagal menginstal monitoring transaksi bermasalah untuk melihat kemungkinan kegiatan kriminal yang harus dilaporkan ke pihak berwenang.
Sumber tersebut mengatakan StanChart berencana pindah ke sistem transaksi monitoring yang baru awal tahun depan. Tidak ada satupun direksi atau karyawan yang dipecat akibat ketidakdisiplinan ini.