Ahad 17 Aug 2014 09:04 WIB

Pengamat: Wajar Jika Harga Elpiji Naik

Rep: Elba Damhuri/ Red: Citra Listya Rini
Gas Elpiji 12 kg
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Gas Elpiji 12 kg

EKBIS.CO, JAKARTA -- Rencana PT Pertamina menaikkan harga Elpiji 12 kg, kembali menuai polemik. Pengamat menilai wajar dan rasional jika Pertamina ingin menaikkan harga jual Elpiji yang dikonsumsi kalangan menengah atas itu.

Direktur Eksekutif Center for Energy and Strategic Resources Indonesia (Cesri) Prima Mulyasari Agustini mengatakan Pertamina yang merupakan entitas bisnis memang semestinya menjual produk yang memperoleh profit. Kecuali, sudah ditetapkan sebelumnya bahwa produk itu memang bagian kewajiban pelayanan publik (PSO).

"Apalagi pada awal tahun Pertamina telah diperkenankan untuk menaikkan harga Elpiji secara bertahap," kata Prima, Ahad (17/8).

Dengan demikian, jelas Prima, pada 2016 harga Elpiji 12 kg dapat mencapai angka keekonomian, sesuai dengan rekomendasi BPK.

BPK telah menyatakan Pertamina tidak boleh rugi dari bisnis Elpiji 12 kg. Jika merugi, dianggap sebagai merugikan negara.

Prima menyebutkan angka kerugian Pertamina dari Elpiji 12 kg ini mencapai lebih dari Rp 7 triliun pada tahun lalu. Ini terjadi akibat menjual harga Elpiji di bawah harga yang semestinya.

Namun demikian, apabila kenaikan harga Elpiji 12 kg diputuskan, Prima mendesaj pelayanan Pertamina harus lebih baik. Tabung-tabung gas dan kualitasnya harus lebih baik dibanding sebelum kenaikan harga diberlakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement