EKBIS.CO, JAKARTA -- Konsumsi listrik per kapita di Indonesia tergolong masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim mengatakan rata-rata konsumsi listrik per kapita Indonesia 800 kilowatt (kw) jam per tahun.
Rata-rata konsumsi listrik per kapita dunia, jelas Herman, 2.600 kw jam per tahun. China sudah mencapai 2.400 kw jam sementara negara jiran Malaysia tercatat 4.000 kw jam per tahun.
"Negara maju rata-rata konsumsi listriknya 8.000 kw jam dan Amerika 14 ribu kw jam," kata Herman pada diskusi sektor pertambangan di kantor redaksi Republika, Selasa (19/8).
Kondisi menggambarkan bahwa di Indonesia masih ada kemiskinan energi. Maksudnya, kata Herman, masih banyak orang di Indonesia yang tidak mendapati pasokan listrik, terutama di daerah-daerah terpencil.
Rasio elektrifikasi nasional baru 70 persen. Ini, jelas Herman, menunjukkan masih ada 30 persen penduduk Indonesia tidak mendapat akses listrik, yang berdampak pada masih tertinggalnya konsumsi listrik nasional.
Konsumsi listrik pun berdampak pada kenaikan gros domestik bruto (PDB). Herman berasumsi kenaikan konsumsi listrik berdampak lurus terhadap kenaikan pertumbuhan GDP.
"Saya sudah melakukan survei dan memang ada korelasi positif antara kenaikan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik," kata Herman yang mantan direktur PLN itu.