EKBIS.CO, JAKARTA -- Sepanjang semester pertama 2014, PT Adaro Energy, Tbk berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 7 persen menjadi 1.693 juta dolar AS. Kenaikan pendapatan ini didukung oleh peningkatan volume penjualan sebesar 13 persen ditengah penurunan harga jual rata-rata 5 persen.
Sementara itu volume produksi Adaro meningkat 12 persen pada semester pertama 2014 menjadi 27,8 juta ton. Sedangkan volume penjualan meningkat 13 persen menjadi 28,2 juta ton.
"Permintaan batu bara di dalam maupun luar negeri tetap kokoh," ungkap Alex Siwu Corporate Communication Adaro Energy dalam keterangan tertulisnya kepada ROL, Kamis (28/8).
Kendati pendapatan Adaro mengalami kenaikan, namun perolehan laba bersih mengalami penurunan 31 persen menjadi 172 juta dolar AS. Penurunan laba bersih ini terutama karena dimasukannya keuntungan dari akuisisi Balangan pada semester pertama 2013.
Sepanjang semester pertama 2014, Adaro juga mencatat penurunan belanja modal sebesar 31 persen menjadi 67 juta dolar AS. Menurut Alex, Adaro berada di jalur yang tepat untuk mencapai target belanja modal tahun 2014 sebesar 200 juta sampai dengan 250 juta dolar AS.
Beban pendapatan relatif tetap sebesar 1 persen menjadi 1.260 juta dolar AS yang mengarah pada peningkatan EBITDA sebesar 31 persen menjadi 513 juta dolar AS. EBITDA operasional semester pertama 2014, yang tidak termasuk komponen akuntansi non operasional, meningkat 31 persen menjadi 513 juta dolar AS.