EKBIS.CO, JAKARTA -- Surplus neraca perdagangan pada Juli 2014 tercatat sebesar 123,7 juta dolar AS. Angka tersebut melebihi prediksi Bank Indonesia (BI).
"Semula kita perkirakan small surplus sebesar 10-20 juta dolar AS. Ini lebih bagus dari perkiraan BI dan perkiraan banyak orang," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (1/9). Ia menambahkan surplus disebabkan oleh perdagangan nonmigas yang mengalami surplus yang cukup besar, sedangkan migas masih mengalami defisit.
BI optimistis kondisi neraca perdagangan ke depannya akan lebih baik. Pasalnya, pada Agustus terjadi ekspor konsentrat karena adanya kesepakatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar. Perry juga optimistis akan adanya perbaikan di ekspor manufaktur.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juli surplus sebesar 123,7 juta dolar AS. Bulan sebelumnya, neraca perdagangan tercatat defisit 305,1 juta dolar AS.