EKBIS.CO, JAKARTA -- Beberapa bank telah menurunkan suku bunga deposito. Pengamat menilai penurunan tersebut disebabkan kondisi likuiditas bank yang sudah cukup baik.
Ekonom PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) David Sumual mengatakan, bank tidak perlu menarik dana jor-joran lagi karena telah mendapatkan likuiditas. Nasabah telah kembali menempatkan dananya di perbankan nasional.
"Semester satu ada ketidakpastian politik, sekarang sudah selesai," ujar David, Kamis (4/9).
Kendati demikian, David melihat adanya kecenderungan suku bunga akan kembali meningkat melihat tantangan ke depan. Suku bunga the Federal Reserve atau Fed Fund Rate diprediksikan akan meningkat pada awal 2015.
"Kita negara kecil yang open economy sehingga terpengaruh kondisi global," ujarnya.
Ia mengatakan Pemerintah, otoritas dan sektor perbankan harus tetap waspada dan menyiapkan rencana kedua.
Sementara itu, Ekonom BNI Juniman mengatakan, likuiditas perbankan melonggar karena investor telah yakin dengan kondisi ekonomi Indonesia sehingga menaruh uangnya di perbankan Indonesia, khususnya di bank-bank besar. Namun, likuiditas tersebut masih tersegmentasi di bank besar.
"Yang likuiditasnya ketat masih mempertahankan suku bunga, tapi trennya turun," ujarnya.
Ia pun mengakui bahwa tantangan ke depan masih ada sehingga masih terdapat kemungkinan bunga deposito kembali naik. Tantangan tersebut diantaranya adalah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga dapat menyebabkan inflasi. Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan suku bunga.