Rabu 19 Nov 2014 23:55 WIB

Apindo: Harga Produk Industri Naik Tiga Persen

Red: Esthi Maharani
Ketua APINDO Sofyan Wanandi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ketua APINDO Sofyan Wanandi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan dengan perubahan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah sebesar Rp2.000 per liter akan memberi dampak kenaikan harga barang industri sebesar tiga persen.

"Kita tidak akan dengan segera menaikkan harga barang, dan jika dinaikkan mungkin sebesar 2-3 persen," kata Ketua Umum Apindo, Sofyan Wanandi, seusai menghadiri EU-Indonesia Business Dialogue, di Jakarta, Rabu (19/11).

Sofyan mengatakan, dengan kondisi ekonomi yang menurun maka sektor industri juga mengalami penurunan produksi, dan jika menjual produk industri terlalu mahal, maka tidak akan laku di pasaran.

"Ekonomi menurun, produksi juga menurun. Jadi apabila kita menjual terlalu mahal, maka konsumen tidak akan membeli," ujar Sofyan.

Sofyan menambahkan, kenaikan harga yang tidak bisa terlalu tinggi tersebut memang akibat adari adanya persaingan yang sangat ketat dan juga banyaknya stok yang dimiliki para pelaku usaha.

Jika harga dinaiikan terlalu tinggi, produk industri dalam negeri juga tidak akan mampu bersaing dengan produk impor.

"Untuk barang industri susah, karena kompetisinya bukan main. Dan industri memiliki banyak stok, jika naik kita tidak bisa jual lagi, karena berhadapan dengan barang impor," kata Sofyan.

Namun, lanjut Sofyan, untuk produk-produk tertentu khususnya makanan bisa mengalami kenaikan sampai lima persen.

"Kenaikan kenaikan akan dirasakan rata-rata sebesar lima persen di pasar, kecuali untuk makanan karena bisa ada spekulasi, dimana sebelum harga (BBM bersubsidi) naik, mereka sudah menaikkan harga, dan akan kembali menaikkan harga," ujar Sofyan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement