EKBIS.CO, JAKARTA – Kementerian Agama tengah menyiapkan tipe madrasah vokasi atau madrassh keterampilan yang sensitif terhadap dunia kerja.Untuk meniapkannya Kemenag telah membicarakan kemungkinan kerjasama antara Kemenag dan stakeholder lain.
Selain pemerintah daerah, salah satu stakeholder pentinga yang telah ‘digandeng’ untuk mengembangkan siswa madrasah adalah perbankan.
“Saya sudah ketemu dengan direktur bank BRI. Mereka membuka diri untuk program pemagangan seperti ini. Jadi nanti bisa magang di Bank BRI di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Madrasah, Nur Kholis Setiawan kepada Republika di kantor Kemenag, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (24/11).
Kendati bergerak di bidang pedndidikan keterampilan, namun konsep madrasah vokasi berbeda dengan konsep sekolah kejuruan. “Namun bukan keterampilan seperti menengah kejuruan karena SMK pembangunan biayanya menurut kami (membutuhkan biaya) sangat mahal,” ujar dia.
Dia menjelaskan jenis madrasah vokasi ini akan memaksimalkan potensi yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah. Dia mencontohkan, madrasah yang berada di wilayah perkebunan akan diarahkan untuk medalami usaha jenis perkebunan.
“Kenapa tidak didorong untuk banyak bermitra dengan potensi lokal? Misalnya Madrasah di berebes akan diarahkan untuk memahami potensi lokal, bawang merah, dan telor asin misalnya,” ujar dia.
Dia mengatakan, bahwa ide ini bukan ide baru di Kemenag. Ide seperti ini telah dilakukan oleh Kemenga periode sebelumnya. “Kita sudah punya 36 MAN model pengembangan keterampilan. Konsepnya murah, tapi jalan,” kata dia.
Sebagai upaya pengembangan dia mengatakan akan mengawal dengan memberikan program pemagangan di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang seupa dengan yang dipelajari.
“Caranya kita kawal dengan program pemagangan,” ujar dia.