Senin 01 Dec 2014 07:41 WIB

Indonesia Bidik Potensi Ekspor Makanan Olahan di Wilayah Teluk

Rep: rizkyjaramaya / Red: Damanhuri Zuhri
Uni emirat arab
Uni emirat arab

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia membidik wilayah Teluk sebagai pasar yang potensial untuk menumbuhkan nilai ekspor makanan.

Konsumsi makanan menjadi yang utama bagi sejumlah negara di wilayah tersebut, dengan prediksi mencapai 49,1 juta ton pada 2017. 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, Uni Emirat Arab (UEA) merupakan pintu masuk ekspor bagi negara-negara sekitar yang membutuhkan berbagai macam produk.

Sementara itu, ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA mencapai 17.886 ton atau senilai 50,35 juta dolar AS.  "Ini peluang besar bagi kita untuk menuju pasar yang lebih besar," kata Nus di Jakarta, Senin (1/12).

Pertumbuhan ekspor di UAE dan negara-negara di sekitarnya digerakkan oleh beberapa faktor yakni pertumbuhan populasi, kenaikan pendapatan per kapita, dan booming-nya industri pariwisata.

Nus mengatakan, Indonesia mulai memamerkan produk makanan olahan melalui berbagai pameran. Salah satunya melalui ajang SAIL Middle East yang berlangsung pekan lalu di Abu Dhabi. 

SAIL Middle East, kata dia, merupakan salah satu pameran makanan dan minuman internasional terbesar di wilayah Teluk.

Pameran ini menampilkan berbagai kategori produk makanan antara lain buah dan sayuran, daging dan unggas, teh, kopi, olahan produk organik, dan produk makanan sehat.

"Melalui pameran ini diharapkan dapat membuka peluang untuk meraih transaksi jangka panjang, sehingga bisa meningkatkan nilai ekspor nonmigas ke UEA," kata Nus.

UEA kini masih menduduki posisi ke-19 sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan. Dalam lima tahun terakhir, nilai ekspor produk makanan olahan ke UEA mengalami tren pertumbuhan positif sebesar 9,23 persen.

Nilai ekspor makanan olahan ke UEA periode Januari sampai Agustus 2014 mencapai 35,29 juta dolar AS dan tumbuh sebesar 9,62 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement