Senin 15 Dec 2014 14:48 WIB

2015, Pemerintah Targetkan Swasembada Padi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Seorang petani menyiram tanaman padi menggunakan air dari sumur pantek di lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seorang petani menyiram tanaman padi menggunakan air dari sumur pantek di lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.

EKBIS.CO, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan pemerintah menargetkan akan mencapai swasembada padi hingga 73 juta ton pada tahun depan. Sedangkan saat ini, produktivitas padi mencapai 69-70 juta ton.

"InsyaAllah tahun 2015 departemen pertanian targetkan 73 juta ton," katanya. Sedangkan, pada 2016 pemerintah juga menargetkan swasembada jagung hingga 20 juta ton. Amran juga mengatakan, untuk mencapai swasembada kedelai, pemerintah membutuhkan waktu hingga tiga tahun.

Lanjutnya, harga bibit akan disesuaikan di masing-masing wilayah yang juga akan dikawal oleh kementerian pertanian dan BPKP. "Kita turun bersama ke-13 propinsi yang sudah ditentukan. Kita cek harga bersama-sama deptan dengan BPKP," jelas Amran.

Berdasarkan data yang dimiliki Amran, saat ini pengairan tersier di Indonesia yang mengalami kerusakan sebanyak 52 persen atau sekitar tiga juta hektar. Pemerintah pun, katanya, akan menyelesaikan permasalahan pengairan ini sebanyak 1 juta hektar tiap tahunnya. "InsyaAllah tahun 2015 ini kami akan mulai pada Januari," tambahnya.

Untuk memperbaiki permasalahan distribusi, Amran mengaku telah melakukan pengecekan distribusi pupuk serta benih di 13 provinsi, seperti di Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Jawa, serta Sumatra. Menurutnya, pihak yang terkait pun akan segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

Amran juga menjelaskan pemerintah tengah berupaya meningkatkan produktivitas serta indeks pertanaman (IP) menjadi dua kali.

"Langkah awal yang kami ambil untuk mengakselerasi seluruh faktor produksi ini adalah penunjukan langsung seperti PT Syanghyang Sri," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement