EKBIS.CO, JAKARTA -- Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar tak memberikan dampak terhadap harga barang kebutuhan pokok. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menegaskan penurunan harga barang kebutuhan pokok ini tak bisa diintervensi oleh pemerintah, namun tergantung pada mekanisme pasar.
Kendati demikian, turunnya harga barang kebutuhan pokok tersebut membutuhkan waktu. "Harga tidak bisa diinstruksi, tapi bisa terjadi (penurunan). Memang selalu ada waktu sedikit antara turunnya BBM dan turunnya harga," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (21/1).
Lanjutnya, penurunan harga dapat terjadi jika persediaan lama di pabrik-pabrik telah habis. Sehingga, harga barang baru pun akan menyesuaikan dengan penurunan harga BBM.
"Karena katakanlah satu pabrik yang punya stock lama tentu masih perhitungan lama, mungkin habis stocknya seminggu dua minggu baru dia mulai dengan harga baru, itu ada waktu," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menetapkan harga BBM jenis premium turun menjadi Rp 6.600 per liter, solar Rp 6.400 per liter, dan gas elpiji 12 kilogram Rp 129 ribu per tabung. Harga itu mulai berlaku Senin 19 Januari 2015 pukul 00.00 WIB.
Namun, di sejumlah pasar tradisional, harga-harga barang kebutuhan pokok masih saja melambung tinggi. Seperti harga di Pasar Anyar Kota Bogor, harga minyak goreng curah menyentuh Rp 11 ribu per liter, dari harga sebelumnya Rp 10.500. Sedangkan, harga telur ayam negeri Rp 23 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yakni Rp 20 ribu.