EKBIS.CO, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mengedukasi sebanyak tujuh juta masyarakat, terutama wanita dan generasi muda untuk semakin melek keuangan. Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S Soetiono mengatakan OJK menargetkan pertumbuhan literasi keuangan dan inklusi keuangan naik dua persen setiap tahun.
Berdasarkan survey pada tahun 2013, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 21,8 dan 59,8 persen. Dia menargetkan setidaknya ada tiga juta rekening bank baru setiap tahun sebagai hasil dari edukasi dan literasi keuangan.
“Asumsi keberhasilan kita 50 persen, jadi kalau kita mau bidik 3 juta rekening baru tiap tahun kita harus melakukan edukasi 7 juta orang,” ujar wanita yang akrab disapa Tituk, Rabu (21/1).
Dia mengatakan pada tahun 2014, target itu sudah tercapai. Namun memang indikator yang digunakan baru dari sektor perbankan. Dari sektor non bank seperti asuransi maupun pasar modal, data ini belum tergambarkan.
Jika nasabah asuransi dan pasar modal ikut tergambar menurut dia target pertumbuhan literasi keuangan sebesar dua persen dari usia produktif telah tercapai. “Survei ini dilakukan tiga sampai empat tahun sekali karena biayanya mahal, tapi selama ini kita gunakan indikator dengan rekening tabungan baru,” katanya.