EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menunjukkan komitmennya untuk mendukung sektor maritim Indonesia. Melalui Kick Off Penggelaran 18 Broadband Port, Telkom memperkuat sektor maritim dengan memberikan bantuan terkait Infrastructure & Communication Technology (ICT).
Dukungan ICT Telkom ini sejalan program pemerintahan Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Ada tiga program yang akan menjadi fokus Telkom dalam mengelola sektor maritim. Ketiga program tersebut ialah Maritime Logistic, Maritime Fishery dan Maritime Defense.
Program Maritime Logistic bertujuan untuk menyediakan infrastruktur broadband dan layanan ICT kawasan pelabuhan sebagai pondasi menuju digital modern seaport di Indonesia. Sedangka program Maritime Fishery bertujuan untuk menyediakan platform digital untuk ekosistem Kampung Nelayan Indonesia sehingga memiliki daya saing yang tinggi dan efisiensi biaya yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan juga keuntungan bagi ekosistem Kampung Nelayan. Terakhir, program Maritime Defense bertujuan untuk menyediakan layanan ICT di pulau terluar Indonesia untuk kedaulatan RI.
Dalam Maritime Logistic, Telkom akan menyediakam layanan ICT di kawasan pelabuhan. Ini bertujuan untuk menjadi pondasi bagi perwujudan digital modern seaport di Indonesia. Pasalnya, peran teknologi di pelabuhan saat ini masih belum mendominasi. Masih banyak proses yang seharusnya bisa dioptimalkan dengan teknologi tetapi masih dilakukan secara manual.
"Di negara maju, pelabuhan kelihatan lebih sepi seperti tidak ada orang karena sebagian besar proses dilakukan melalui mesin atau teknologi," ujar Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin di The Foundry 8, Rabu (18/2).
Pada 2014 lalu, program Maritime Logistic telah dijalankan oleh Telkom. pada tahun itu, Telkom telah mengimplementasikan Broadband Ports di enam pelabuhan utama di Indonesia. Layanan yang disediakan melalui di antaranya penggelaran infrastruktur fiber optic. Enam pelabuhan yang dimaksud ialah Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makasar, dan Pelabuhan Sorong.
Untuk program Maritime Logistic pada 2015 ini, Telkom berencana untuk menggelar Broadband Ports di 18 pelabuhan lainnya. Nilai investasi dari masing-masing port sekitar Rp 5 miliar. Kedelapanbelas pelabuhan itu ialah Pelabuhan Banda Aceh, Pelabuhan Pangkal Pinang, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Padang, Pelabuhan Cilacap, Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Palangkaraya, Pelabuhan Maloy, Pelabuhan Lombok, Pelabuhan Kupang, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Halmahera, Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Merauke.
Untuk program Maritime Fishery pada 2015 ini, Telkom akan melakukan perluasan digitalisasi di 100 Kampung Nelayan. Digitalisasi ini nantinya kan mempermudah para nelayan untuk mendapatkan informasi seperti cuaca ataupun lokasi ikan. Selain itu, digitalisasi ini juga akan memperbaiki pengelolaan pelelangan ikan dengan sistem yang lebih baik.
Untuk program Maritime Defense, Telkom berencana untuk memperluas penyediaan fasilitas telekomunikasi di 25 pulau terluar di Indonesia. Maksud dari pulau terluar itu sendiri ialah pulau-pulau yang berbatasan dengan negara lain. Keduapuluhlima pulau tersebut ialah Pulau Batu Berhanti, Pulau Batu Mandi, Pulau Benggala, Pulau Damar, Pulau Iyu kecil, Pulau Karimun Kecil, Pulau Kepala, Pulau Mangkai, Pulau Nongsa, Pulau Pelampong, Pulau Raya, Pulau Rusa, Pulau Salaut Besar, Pulau Sebetul, Pulau Semiun, Pulau Sentut, Pulau Senua, Pulau Simeuleuceut, Pulau Simuk, Pulau Subi Kecil, Pulau Tokong Belayar, Pulau Tokong Malang Biru, Pulau Tokong Nanas, Pulau Tokongboro, dan Pulau Wunga.