EKBIS.CO, JAKARTA--Ekonom yang juga merupakan Ketua Tim Independen Kajian Pangan Universitas Andalas Jhon Farlis meragukan kevalidan rilis Badan Pusat Statistik (BPS). Ia menilai Februari terjadi inflasi bukan deflasi 0,36 persen seperti yang disebut BPS.
"Ini bisa jadi angka pesanan untuk meredam psikologis pasar yang tengah bergejolak," kata dia kepada ROL pada Senin (2/3). Dikatakannya, saat ini harga beras yang menjadi penyulut utama inflasi masih tinggi.
Selain itu, harga BBM yang naik berdampak pada tarif transportasi yang juga naik. Maka menurutnya, dari kasat mata pun, orang bisa melihat bahwa sekarang ini tengah terjadi inflasi.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement