EKBIS.CO, MANADO -- Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan, bungkil kopra asal Sulut laris di India. Permintaan bungkil kopra ke negara itu semakin tinggi.
"Bungkil kopra diekspor ke India awal 2015 mencapai 8.800 ton dengan sumbangan devisa 703.200 dolar Amerika Serikat," kata Hasudungan, di Manado, Sabtu (7/3).
Hasudungan mengatakan, bungkil kopra dijadikan pakan ternak di India. Tak heran bila permintaan negara tersebut terus berdatangan setiap bulannya. Dia mengatakan, kebutuhan pasar India akan bungkil kopra cukup besar, dan ini mampu dibaca pengekspor daerah dengan melakukan pengiriman komoditas itu.
India sudah dikenal sebagai pasar potensial bagi komoditas unggulan Sulut. Hanya saja untuk bungkil kopra ataupun produk turunan kopra, masih masuk kategori pasar baru.
"Bungkil kopra yang diekspor ke negara tersebut telah melalui proses pengolahan minyak goreng dilakukan pabrik pengolah di Sulut," ujarnya.
Bungkil kopra belum banyak dimanfaatkan masyarakat Sulut. Dalam proses pembuatan minyak kelapa, bungkilnya hanya dibuang begitu saja. Padahan bisa memberi nilai cukup besr bagi petani dan daerah.
Disperindag akan terus memfasilitasi petani kelapa dan eksportir agar terus berinovasi dengan produk turunan kelapa. Ke depan, katanya, produk turunan kelapa asal Sulut semakin banyak dengan tujuan ekspor yang terus berkembang. Selain bungkil kopra, tepung kelapa tetap berperan sebagai komoditas ekspor unggulan.