EKBIS.CO, JAKARTA -- Perbaikan ekonomi yang diukur dari penurunan tingkat inflasi dinilai akan terus berlanjut. Diperkirakan, pada Maret akan terjadi deflasi secara month to month (mtm).
Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia (BI), pada Januari terjadi deflasi sebesar 0,24 persen (mtm), dan secara tahunan inflasi menjadi 6,96 persen (yoy). Sedangkan pada Februari terjadi deflasi lagi sebesar 0,36 persen (mtm) dan inflasi 6,29 persen (yoy).
Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Denni P Pubasari mengatakan, deflasi pada Maret akan didorong oleh panen raya sehingga menekan harga beras. Meskipun pada awal Maret terjadi penyesuaian harga bahan bakar minyak naik sebesar Rp 200.
Penyesuaian harga BBM tersebut diperkirakan belum bisa mengalahkan penurunan harga beras saat panen raya. Hal itu akan mendorong terjadinya deflasi pada bulan Maret. Namun, Denni belum bisa memperkirakan besaran deflasi pada Maret.
“Kalau panen raya sampai akhir Maret akan lebih besar, akan menurunkan harga beras, itu akan berkontribusi deflasi pada Maret, meskipun enggak sebesar bulan sebelumnya karena ada kenaikan harga BBM,” jelas Denni saat dihubungi Republika, Senin (9/3).
Menurutnya, pada awal Maret sudah terjadi penurunan harga beras. Hal itu didorong oleh operasi pasar yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan adanya beberapa daerah yang sudah mulai panen. Denni mencontohkan, beras kualitas paling rendah yang dulu seharga Rp 10.000 sekarang sudah turun menjadi Rp 8.800.