Kamis 19 Mar 2015 10:00 WIB

19 Ribu Hektare Lahan Padi Sukabumi Siap Panen

Rep: Riga Iman/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (9/3).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (9/3).

EKBIS.CO, SUKABUMI -- Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi memastikan puncak musim panen padi terjadi pada Maret dan April mendatang. Khususnya terjadi di sentra produksi beras yang terdapat di selatan Sukabumi.

Informasi dari DPTP Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada Februari lalu luasan areal persawahan padi yang telah panen mencapai sebanyak 19.184 hektare. Puluhan ribu hektare tersebut terdapat di Kecamatan Surade, Tegalbuleud, Ciracap, dan Jampang Kulon.

Sementara total luasan sawah produktif di Sukabumi mencapai 64.132 hektare.

‘’Panen memang akan berlangsung selama Maret dan April,’’ ujar Kepala Sub Bidang Program dan Perencanaan, DPTP Kabupaten Sukabumi Deti Setiawati, Rabu (18/3).

Menurut Deti, luasan yang paling banyak panen terdapat di Kecamatan Ciracap, yakni 2.650 hektare. Sementara lahan lainnya terdapat di kecamatan lainnya.

Deti mengungkapkan, DPTP berupaya memfasilitasi hasil panen padi pra petani diserap oleh Bulog. Namun, untuk pembelian tersebut harus memenuhi standar yang diterapkan Bulog.

‘’Sekitar 70 persen areal pertanian di wilayah selatan sudah panen,’’ ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade Sahlan.

Hasil panen yang diperoleh terang dia cukup baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun lanjut Sahlan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti blas dan wereng masih menghantui para petani. Jika dirata-ratakan hasil panen padi dari satu hektare mencapai sekitar 6 hingga 7 ton.

Di mana ungkap Sahlan, dari satu petak sawah atau 400 meter persegi, biasanya dihasilkan sebanyak 2,5-3 kuintal gabah kering giling (GKG). Sementara satu hektare areal pertanian biasanya terdiri atas 25 petak areal persawahan.

Sahlan mengungkapkan, saat ini cuaca di selatan Sukabumi cukup mendukung bagi para petani untuk menjemur gabah padi yang baru dipanen.

Akibatnya, saat ini di sepanjang areal persawahan banyak petani yang tengah menjemur gabah. Pasalnya, dalam dua hari terakhir ini cuaca cukup panas di selatan Sukabumi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement