EKBIS.CO, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan pengembangan kawasan industri dan ekonomi khusus berbasis produk unggulan di setiap provinsi atau wilayah perlu dipercepat sebagai sentra pertumbuhan wilayah baru di Kawasan Timur Indonesia.
"Pengembangan tersebut juga perlu disertai dengan adanya pengelola, infrastruktur pendukung yang lengkap dan tenaga kerja yang memadai," kata Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur, Annar Salahuddin Sampetoding, Jumat (20/3).
Hal tersebut, ia sampaikan dalam Konferensi Pers Rakernas dan Trade & Investment Forum 2015: "East Indonesian Regions" yang akan dilaksanakan pada 13 sampai 15 Mei 2015.
Untuk itu, kata Annar, Kadin wilayah timur beserta PT Prima Layanan Nasional (PLN) Enjiniring dan Pemerintah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah sudah menekan nota kesepahaman (MoU) pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa berkapasitas 10 megawatt (MW).
"Sebelumnya, Kadin juga sudah mengusulkan pula dibangunnya terminal gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) di setiap provinsi untuk memenuhi kebutuhan energi, terutama di kawasan ekonomi khusus di wilayah timur," tuturnya.
Kadin Indonesia juga mengambil inisiatif untuk menyiapkan wadah promosi serta menjembatani kerja sama bisnis dan investasi khusus untuk wilayah timur dengan dukungan pemerintah provinsi di wilayah timur Indonesia dan pemerintah pusat.
Terkait hal tersebut, diketahui bahwa Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang mengembangkan beberapa kawasan industri prioritas yang terletak di wilayah timur Indonesia.
Berikut daerah-daerah yang akan dikembangkan antara lain Bitung (Sulawesi Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Morowali (Sulawesi Tengah), Konawe (Sulawesi Tenggara), Banteng (Sulawesi Selatan), Buli (Halmahera Timur, Maluku Utara), dan Teluk Bintuni (Papua Barat).