EKBIS.CO, GROBOGAN -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan pihaknya tidak menentukan kapan bank bisa menambah fitur layanan kredit dalam program layanan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai). Bank bisa menambah fitur layanan jika sudah siap.
"Fitur layanan terbuka luas. OJK tidak tentukan waktunya kapan bisa buka, semua tergantung kesiapan dari bank," ungkap Muliaman seusai peluncuran produk Laku BCA di Grobogan, Jawa Tengah, Senin (6/4).
Di tahap awal, layanan Laku Pandai hanya melayani pembukaan rekening, menabung, dan tarik tunai. Namun, Muliaman mengatakan pihaknya memberi perspektif jangka panjang untuk layanan Laku Pandai sehingga bank bisa membuka jasa perbankan lain lewat agen seperti pemberian kredit dan pembayaran.
"OJK lebih condong agar masyarakat menabung dulu, baru bisa pinjam," ungkapnya.
Dengan layanan tabungan tersebut, Muliaman mengatakan masyarakat bisa mendapat edukasi terlebih dahulu mengenai produk perbankan. Selain itu, agen ditargetkan bisa membangun hubungan kepercayaan.
"Kalau kepercayaan terbangun baik, relationship agen dan warga bagus, agen bisa jual macam-macam produk," ujarnya.
Kepercayaan tersebut, kata dia, juga bisa menjadi mitigasi risiko bagi produk Laku Pandai. "Peranan kontrol sosial di sini penting karena berbasis komunitas," ujarnya. Selain itu, OJK juga menetapkan plafon maksimal kredit lewat Laku Pandai sebesar Rp 20 juta.
Saat ini, layanan Laku Pandai sudah dibuka empat bank yakni Bank Mandiri, BRI, BTPN, dan BCA. Namun, OJK telah menerima pengajuan pembukaan layanan Laku Pandai dari 17 bank tahun ini.
Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan pihaknya akan mengembangkan fitur layanan Laku Pandai untuk beli pulsa, transfer, ataupun pembayaran rekening listrik. Selain itu, agen nantinya bisa memberi pinjaman hingga menjual produk asuransi mikro. "Tentunya secara bertahap, tapi tahap pertama tabungan dulu," ungkapnya.
Lewat produk Laku, BCA melayani pembukaan penutupan tabungan, tarik tunai hingga cek saldo. BCA akan merekrut 3.000 agen untuk menarik minat 600 ribu nasabah tahun ini. Dana tabungan ditargetkan terkumpul Rp 6 triliun.