EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Natsir Mansyur mengatakan pemerintah saat ini perlu lebih banyak memberikan perhatian ke sektor domestik. Pasalnya, Indonesia memiliki pangsa pasar dan sumber daya yang besar serta stabilitas politik yang cukup aman.
"Pemerintah perlu mempertajam struktur dalam negeri, domestik market kita harus dijaga dengan cara mengurangi dan mengontrol impor bahan baku," ujar Natsir ketika dihubungi Republika, Selasa (7/4).
Menurut Natsir, impor bahan baku bagi industri manufaktur tinggi yakni sebesar 75 persen. Sementara, impor pangan juga masih besar yaitu sekitar 65 persen.
Natsir mengatakan untuk mengurangi impor bahan baku pemerintah harus memiliki komitmen menjalankan program hilirisasi industri sehingga produk industri di dalam negeri mempunyai nilai tambah.
Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas. Menurut Natsir, program konversi ini sudah 10 tahun mangkrak karena pembangunan infrastrukturnya tidak berjalan.
Apabila konversi ini dilakukan, maka dapat mengurangi impor migas. Natsir mengatakan industri di dalam negeri harus diperkuat agar pergerakan ekonomi Indonesia bisa berjalan.
"Selama ini pergerakan ekonomi kita masih ditunjang oleh APBN dan ini kurang sehat. Seharusnya pertumbuhan ekonomi ditunjang oleh industri dan pendapatan pajak," kata Natsir.
Selain itu, hal lainnya yang harus dilakukan oleh pemerintah yakni menghilangkan ego sektoral antarkementerian. Sinergitas antarkementerian dibutuhkan untuk mempermudah investor dalam menanamkan investasinya di Tanah Air.