Rabu 15 Apr 2015 11:26 WIB

Luas Panen Padi April-Juni Diprediksi 4,3 Juta Hektare

Rep: c 12/ Red: Indah Wulandari
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menteri PU - Pera, Basuki Hadimoeljono (ketiga kiri) dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (keempat kiri) melihat proses panen padi dengan mesin panen (combine harvester) saat panen raya di desa Kedokangabus,
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menteri PU - Pera, Basuki Hadimoeljono (ketiga kiri) dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (keempat kiri) melihat proses panen padi dengan mesin panen (combine harvester) saat panen raya di desa Kedokangabus,

EKBIS.CO, BANDUNG -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian PErtanian memprediksi luas panen padi di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, pada musim tanam April hingga Juni 2015, yakni sekitar 4,3 juta hektare.

Kepala Balitbangtan Kementan Haryono menjelaskan, data tersebut diketahui melalui citra satelit berkat kerja samanya dengan Lapan.

"Itu prediksi ya," tutur dia, usai rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, Selasa (14/4) kemarin.

Ia menjelaskan, sebenarnya angka luas panen yang dimiliknya itu sebesar 4,6 juta hektar. Namun, karena biasanya luas panen itu sekitar 95 persen dari luas tanam, maka didapatlah angka prediksi luas panen, yakni sekitar 4,3 juta hektar tersebut.

"Luas panen itu sekitar 95 persen dari luas tanam. Berarti tidak 4,6 kan. Berarti ya 4,0 sampai 4,3. Ini hanya Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Bali," tambah dia.

Total luas panen tersebut terbilang fantastis. Sebab, itu sudah 70 persen dari total luas panen di Indonesia, belum termasuk Kalimantan dan Papua.

Selain empat kepulauan tersebut, seperti Kalimantan dan Papua, perhitungan luas panennya tidak menggunakan citra satelit.

"Sisanya pakai konvensional saja," tutur dia.

Pihaknya pun sudah memiliki data terkait luas panen yang bakal muncul di tiga bulan berikutnya. "Kita pun sudah punya angka untuk prediksi masa tanam padi pada Juli sampai September," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement