EKBIS.CO, JAKARTA -- Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, nilai tukar rupiah harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri di tengah masih banyaknya transaksi keuangan yang menggunakan mata uang selain rupiah di Tanah Air.
"Pergerakan rupiah harus tetap dijaga dalam level yang terjangkau untuk kebutuhan ekonomi dan tentunya harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," ujar Dody saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Deputi Gubernur BI di Komisi XI, Jakarta, Senin (20/4).
Untuk itu, lanjut Dody, strategi komunikasi di seluruh lapisan masyarakat harus dilakukan secara intensif, sehingga mampu memberi sinyal yang jelas bagi pasar dan menguatkan nilai tukar rupiah. Stabilisasi nilai tukar rupiah sendiri merupakan salah satu program dari Catur (empat) Program Kerja Utama yang disampaikan Dody.
Adapun upaya yang perlu dilakukan untuk penguatan kebijakan dalam menjaga stabilitas rupiah yakni dengan menjaga supply dan demand valas di dalam negeri.
"Upaya lainnya yakni dengan mewajibkan penggunaan rupiah melalui program Cinta Rupiah juga menurunkan dolarisasi," kata Dody.
Dody menambahkan, perlu juga digalakkan penggunaan local currency settlement untuk transaksi perdagangan dan investasi, sebagaimana sudah dilakukan dengan Cina, Jepang, dan Korea Selatan.
Pada Senin ini, Komisi XI menggelar uji kelayakan dan kepatutan tiga Calon Deputi Gubernur BI yakni Dody Budi Waluyo, Erwin Rijanto, dan Hendy Sulistiowati. Dody menjadi kandidat pertama yang diuji oleh Komisi XI.