Selasa 21 Apr 2015 23:02 WIB

Yoseph, 'Saksi Kunci Benjina', Satu Kantor dengan PT PBR

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) WN Myanmar, Laos dan Kamboja yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, Sabtu (4/4).
Foto: Antara/Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) WN Myanmar, Laos dan Kamboja yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, Sabtu (4/4).

EKBIS.CO, JAKARTA - Yoseph Sairlela, Koordinator Pos Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan KKP di Benjina yang meninggal dunia dua hari lalu ternyata berkantor di tempat yang sama dengan PT Pusaka Benjina Resources (PBR). PT PBR diketahui adalah perusahaan yang diduga melakukan praktik perbudakan di Benjina.

Wakil Ketua Tim Satgas Anti Illegal Fishing Yunus Husein mengatakan, wajar bila Oce, panggilan akrab Yoseph, tahu banyak tentang Benjina termasuk praktik-praktik kotor yang terjadi. Hal ini karena Oce dikenal sudah lama menetap di Benjina dan sehari sehari bekerja sebagai perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Benjina.

"Dia itu penyidik KKP di bidang kelautan dan perikanan. Dia orang bertugas di sana. Dia pengawas dia kepala satker dia tahu dong kegiatan di sana. Banyak tahu iya, tapi kalau berhubungan dengan kasus perbudakan Benjina, tidak. Karena dia bukan yang menangani itu," jelas Yunus, Selasa (21/4).

Yunus menyebut, selain KKP, Bea Cukai juga berkantor di lokasi yang sama dengan PT PBR. Dia menyebut hal ini wajar mengingat Benjina bukan kawasan dengan fasilitas lengkap.

Yunus sendiri menolak berspekulasi terkait kematian Oce, yang mana jasadnya ditemukan di Hotel Treva, Menteng, Jakarta Pusat dua hari lalu. Yunus menyebut, Oce sama sekali tidak terlibat dalam penyelidikan kasus perbudakan di Benjina yang melibatkan PT PBR.

"Apakah dia dikerjain sama orang, kita belum tahu. Bisa jadi beliau ada pressure dengan kasus pelanggaran di depan mata dia. Namun beliau tidak menangani kasus perbudakan itu," ujar Yunus.

Yunus sendiri mengaku baru dua kali bertemu dengan sosok Yoseph. Pertemuan dengan Yoseph terjadi saat KKP bersama tim satgas anti illegal fishing melakukan evaluasi ke Benjina beberapa waktu lalu. Yunus sendiri meminta semua pihak untuk tidak memunculkan banyak spekulasi. Dia meminta untuk menunggu hasil autopsi oleh tim dokter RSCM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement