EKBIS.CO, JAKARTA -- Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna mengatakan terjadi kesenjangan rasio elektrifikasi dan pengaliran listrik di Indonesia, antara daerah kota dan desa. Berdasarkan sumber data Badan Perencanaan Pemabngunan Nasional (Bappenas) pada 2013, rasio elektrifikasi daerah kota mencapai 94 persen, sedangkan pedesaan hanya 32 persen.
Berdasarkan data Bappenas tersebut, ketimpangan rasio elektrifikasi Indonesia tertinggal oleh negara-negara ASEAN, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Rasio elektrifikasi di Thailand, misalnya, sudah seimbang antara kota dengan desa, yakni 99 persen.
Sedangkan rasio ketimpangan elektrifikasi daerah dengan kota di Malaysia hanya berbeda 1,4 persen, yakni 99,4 persen dengan 98 persen. Sementara di Vietnam, rasio ketimpangan elektrifikasi daerah kota dengan desa hanya berbeda 13 persen, yakni 98 persen dengan 85 persen.
"Tapi saya tetap mengapresiasi Indonesia yang mulai membangun sistem elektrifikasi dari daerah tepi," ungkap Ariyo di kantor INDEF, Kamis (30/4).
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) pada Agustus 2014, realisasi elektrifikasi di seluruh Indonesia sudah mencapai 82,37 persen. Rata-rata setiap provinsi sudah mencapai di atas 50 persen. Hanya provinsi di Papua yang sistem elektrifikasinya hanya 37,48 persen.