EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, mengajak 100 Bupati berdialog di gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, hari ini, Senin, (4/5). Tujuannya agar tercapai kesepakatan mengenai upaya swasembada jagung.
Tak hanya para Bupati dari seluruh Indonesia, Ketua Komisi IV DPR Anung Pramono, Ditjen Tanaman Pangan, dan lainnya pun turut hadir dalam diskusi. "Prioritas kementerian pertanian pada tahun ini yaitu meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai," ujar Amran, dalam diskusi tersebut.
Hanya saja, ia menganggap jagung sebagai salah satu komoditas strategis bagi Indonesia, sehingga perlu ditingkatkan. Amran menambahkan, jagung merupakan sumber bahan baku pakan ternak unggas, sedangkan unggas yang terdiri dari daging ayam serta telur menyumbang lebih dari 50 persen sumber protein bagi masyarakat.
"Potensi Indonesia untuk berswasembada jagung sangat besar. Namun Indonesia masih mengimpor jagung untuk pakan ternak sekitar 3,5 juta ton per tahun," jelasnya.
Maka, demi mencukupi kebutuhan jagung dalam negeri, tahun ini pemerintah menetapkan sasaran produksi sebanyak 20,313 juta ton atau naik sekitar 5 persen dibandingkan produksi di 2015. Pemerintah juga mencanangkan pertambahan tanam jagung seluas 1 juta hektar, tambahan bantuan alat pertanian seperti pemipil jagung sebanyak 2.132 unit, pengering jagung vertikal 209 unit, combine harvester 15 unit, flat bed dryer 35 unit, serta kerjasama dengan TNI, Kehutanan dan Perhutani.
Bantuan itu merupakan tambahan kegiatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 diluar diluar kegiatan yang telah ada. Di antaranya Gerakan Penerapan Pengelola Tanaman Terpadu (GPPTT) jagung seluas 102 ribu hektar dan bantuan benih jagung bersubsidi seluas 100 ribu hektar.
"Upaya pencapaian swasembada jagung perlu partisipasi aktif dan dukungan Bupati. Ke depannya kalau bisa kita sharing dengan Bupati-Bupati apa yang kurang akan kita tambah," tutur Amran. Ia mengatakan, nanti semua bupati memiliki jatah anggara masing-masing.
Amran pun menegaskan, tahun ini bakal segera diberikan bantuan traktor kepada setiap kabupaten. Ia mengungkapkan, pembelian traktor tersebut dari biaya dinas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 4,1 triliun.
"Tanpa izin ketua Komisi IV biaya dinasnya kami jadikan traktor, maka saya siap ditegur beliau demi pertanian Indonesia," tegas Amran. Ia menambahkan, kini sudah saatnya pertanian lebih fokus, tak hanya swasembada jagung tapi juga kedelai dan lainnya.