Jumat 29 May 2015 15:56 WIB
Beras plastik

Pemerintah Harus Usut Tuntas Kasus Beras Plastik

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas lab Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampel beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (27/5). (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas lab Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampel beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (27/5). (Republika/Prayogi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono menilai isu beras plastik sudah meresahkan dan membuat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap bahan pangan beras. Untuk itu, ia meminta pemerintah harus negusut tuntas mengenai munculnya isu beras plastik tersebut.

"Sebuelumnya saja sempat ada dugaan beras plastik itu selundupan dari Cina, ini kan sudah membuat kepercayaan masyarakat hilang terhadap keamanan pangan Indonesia jadinya," ungkap Ono kepada ROL, Jumat (29/5).

Ia menambahkan, setelah itu memang benar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan mengecek jalur joordinasi perdagangan dengan Cina. Menurutnya, jalur tersebut diperiksa untuk mengetahui keamanan produk impor dari Cina.

"Nah sudah benar, akhirnya hasil laporan tidak ada makanan impor dari Cina yang mengandung plastik. Bahkan pihak dari Cina sudah mengkonfirmasi hal tersebut," jelas Ono.

Namun, menurutnya bukan berarti masalah tersebut selesai. Hasil laporan tersebut justru menggambarkan kasus beras plastik ini sifatnya spesifik, hanya terjadi di Indonesia saja dan hanya terjadi di Bekasi saja.

Oleh karena itu Ono menilai, kasus tersebut belum sepenuhnya diusut secara tuntas. Menurutnya, kepercayaan masyarakat belum bisa selesai hingga diketahui motif penyebaran isu beras plastik yang hsnya ditemukan di Bekasi terungkap.

"Biar masyarakat juga merasa aman mengonsumsi beras lagi. Petani juga nggak merasa dirugikan, pedagang juga omzetnya bisa stabil kembali," tutur Ono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement