Jumat 29 May 2015 21:02 WIB

Tak Sesuai, Masyarakat Boleh Tukar Elpiji di Agen

Rep: C85/ Red: Indira Rezkisari
Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)

EKBIS.CO, JAKARTA - Menyusul hebohnya isu dugaan praktik kecurangan dalam menjalankan bisnis elpiji 3 kg, PT Pertamina (Persero) menegaskan pihaknya tidak melakukan "kongkalikong" dengan pengusaha elpiji.

Manager Area Domestik Gas Marketing Operasional Region III Pertamina Arie Anggoro menjelaskan, seluruh pengukuran dari Depo hingga sampai ke agen telah dilakukan secara akurat dengan sertifikasi Badan Metrologi. Bahkan, Arie menegaskan akan menindak tegas apabila ada oknum di hilir Pertamina yang bertindak curang.

"Mereka kena surat peringatan, kalau memang dia keterlaluan ya kita cabut (izin usaha)," ujar Arie saat melakukan kunjungan ke SPBE di bilangan Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat (29/5).

Sementara itu, Koordinator Wilayah Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Migas Brando Susanto juga menyatakan bahwa masyarakat pun boleh menukarkan elpiji apabila ditemukan beratnya di bawah standar. Tentu, lanjut Brando, dengan syarat yang berlaku.

"Kalau ada klaim langsung ditimbang di situ asalkan segelnya belum dibuka. Ditukarkan pun boleh kalau memang itu kurang dari 3 kg. Jadi semua metode dicoba, ditimbang. Lalu kalau mau ada penukaran pun kita terima asal belum terbuka," ujar Brando.

Brando pun mewajibkan seluruh pihak yang terlibat dalam penyaluran elpiji 3 kg, termasuk agen, pangkalan, dan pengecer, untuk memiliki timbangan. Hal ini untuk meyakinkan konsumen agar bisa melakukan pengecekan ulang apabila diperlukan. "Kita lakukan sidak sosialisasi juga pasti ada karena itu kewajiban harus ada," ujar Brando.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement