Kamis 18 Jun 2015 22:29 WIB

AGP dan IPB Sepakat Kerja Sama Bidang Pangan

Red: Maman Sudiaman
 Ketua Harian AGP, Indra S Budianto dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto menandatangani kerja sama mendukung ketahanan pangan nasional.
Foto: dok AGP
Ketua Harian AGP, Indra S Budianto dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto menandatangani kerja sama mendukung ketahanan pangan nasional.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Artha Graha Peduli (AGP) menandatangi nota kesepahaman dengan Institut Pertanian Bogor untuk bekerja sama mengembangkan sayur organik, madu, dan komoditas pertanian lainnya. Kerja sama ini dimaksudkan guna  mendukung ketahanan pangan nasional.

Nota kesepahaman ditandatangani Ketua Harian AGP, Indra S Budianto dan Rektor IPB Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto di Kampus IPB Dramaga, Kamis (18/6) petang. Acara dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis Arif Imam Suroso dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerja Sama Anas Miftah Fauzi serta pengurus AGP, Sylvie Hasan dan Andri Siantar.

Indra Budianto mengatakan sangat bangga bisa bekerjasama dengan IPB yang merupakan perguruan tinggi terkemuka di bidang pertanian. Dalam kerja sama nanti, pihak AGP akan membantu pengembangan inovasi teknologi pertanian, penyiapan sumber daya manusia, dan pemasaran produk pertanian berbasis sayuran organik. "Kita siapkan lahannya di beberapa titik sesuai dengan kebutuhan seperti di Jonggol dan Cijeruk (di Kabupaten Bogor)," katanya seusai acara penandatanganan.

Dalam siaran persnya yang diterima Republika Online, Indra mengatakan ketahanan pangan saat ini menjadi isu yang sangat penting di Indonesia. Peningkatan hasil pertanian menjadi suatu yang harus diutamakan agar tercapai kedaulatan pangan di Indonesia.“Untuk itu ketahanan pangan nasional itu, AGP mengambil bagian dalam pengembangan pertanian bersama IPB,” katanya

Rektor IPB Herry Suhardiyanto menyambut baik kerja sama ini. Ia mengatakan bangsa Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa harus menjadi bangsa yang mandiri dalam pengadaan pangan dan tidak boleh negeri ini hanya menjadi pasar produk pangan bangsa lain.

“Apalagi menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN, kita tidak boleh hanya menjadi pasar negara lain.

IPB, katanya, masih terkendala dengan mitra kerja dalam mengembangkan dan memasarkan produk pertanian. Kerjasama dengan AGP diharapkan lebih bisa mengaplikasikan apa yang telah dikembangkan IPB selama ini.

Sebagai contoh, lanjut Herry, hingga kini IPB mempunyai sekitar 1.700 penemuan inovasi teknologi pertanian. Namun baru sekitar 10 persen yang bisa dinikmati dan diterapkan oleh petani dan dinikmati oleh masyarakat. "Riset dan produk inovasi kita banyak, tapi yang bisa diterapkan masih relatif sedikit. Kerja sama ini sekaligus memperluas jaringan kita agar inovasi kita bisa berkembang dan memberi manfaat bagi petani," ungkap Herry.

Selain bidang pertanian, AGP melalui Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) atau pusat konservasi satwa liar, juga melibatkan IPB dalam persoalan konservasi di Bukit Barisan, Lampung Barat.

Artha Graha Peduli dengan IPB memiliki hubungan kedekatan dan kebersamaan. Ini karena kedua belah pihak memiliki kesamaan visi, misi, dan perjuangan untuk mengabdi kepada negeri dan berbagi dengan masyarakat. Penandatanganan MOU mempererat lagi kerjasama antara AGP dengan IPB di masa datang. MOU ini secara resmi dan legal akan menjadi dasar bagi kerjasama kedua belah pihak secara berkesinambungan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement