EKBIS.CO, BEIJING -- Saham Cina jatuh pada Selasa (7/7), mengambil sedikit kenyamanan dukungan dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya Perdana Menteri Cina Li Keqiang tidak menyebutkan adanya kekacauan pasar dalam sebuah pernyataan perekonomian.
Sebelum pasar dibuka, Li mengatakan dalam komentar yang diposting pada situs pemerintah bahwa Cina memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan ekonomi di depannya. Tetapi harus ada yang mengatakan bila saham Cina terjun hingga menyentuh 30 persen sejak pertengahan Juni.
Setelah beberapa saat pergeseran pada Senin (6/7), indeks CSI300 perusahaan terbesar yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen berakhir turun 1,8 persen pada hari ini. Sementara Index Shanghai Composite turun 1,3 persen dan ChiNext turun 5,1 persen.
Analis di konsultan CEBM, Qi Yifeng mengatakan langkah pemerintah tidak cukup kuat untuk membalikkan tren turun ini. Terutama karena hal tersebut merupakan masalah likuiditas bagi banyak rang yang telah meminjam untuk membeli saham dan kini terpaksa menjualnya untuk memenuhi marjin.
"Ini hanya masalah apakah itu akan jatuh lebih lambat atau terus merosot terjun bebas," ungkapnya.
Investor global kian khawatir dengan bergejolaknya pasar saham di Cina. Mereka takut hal ini bisa menggoyahkan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Pasar komoditas juga takut dengan kemerosotan ekonomi yang terjadi karena mendasari harga tembaga, batubara, gas alam dan bijih besi yang jatuh ke posisi terendah mereka di tahun ini.