EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan kehadiran Pertalite dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat.
Mantan Menteri Negara BUMN di era Presiden SBY tersebut mengungkapkan kehadiran Pertalite menjadi langkah awal untuk menuju Standar Euro 2. Ia menilai, kadar RON pada Premium masih terlalu rendah dan juga tidak ada di pasar internasional.
"Dengan Pertalite konsumen memilki lebih banyak pilihan," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat, Kamis (23/7).
Sofyan melanjutkan, apabila kondisi kilang minyak sudah lebih baik, maka BBM jenis Premium kemungkinan besar tidak perlu lagi diberikan kepada masyarakat Indonesia.
Saat ini, ia mengatakan kondisi kilang minyak yang ada sudah berusia 30 hingga 40 tahun. Hal ini, yang ia katakan belum dapat memberikan masyarakat jenis BBM yang sesuai dengan standar euro. Sofyan berpandangan semakin tinggi oktan maka akan semakin baik bagi pembakaran mesin dan lingkungan.
"Karena kilang minyak kita belum siap maka kita masih toleran dulu untuk premium," lanjutnya.
Saat ini, dia mengatakan pemerintah memberikan pilihan untuk menggunakan BBM dengan RON 95, Pertamax, atau Pertalite, namun pemerintah tetap berkewajiban untuk tetap menyediakan jenis BBM dengan kadar RON rendah seperti Premium.
Sofyan melanjutkan, seandainya perbaikan kilang minyak mampu terwujud dalam dua hingga tiga tahun ke depan, maka pengurangan Premium bukan menjadi hal yang mustahil. Ia menargetkan, jika kilang minyak sudah diperbaiki maka tidak boleh ada lagi jenis BBM dengan kadar RON yang kurang dari standar minimum.
Pertalite sendiri, ia katakan berbeda dengan Premium meski sama-sama diolah dari campuran oktan rendah dan tinggi. Jika Premium lebih banyak oktan rendahnya, Pertalite sendiri memiliki kandungan oktan tinggi yang lebih besar dibandingnkan oktan rendah.
Menyambut kelahiran Pertalite, Ia berharap masyarakat terutama yang memiliki kendaraan generasi baru untuk membeli BBM jenis Pertamax, Pertalite, atau pun yang lebih tinggi.