EKBIS.CO, GORONTALO -- Bank Indonesia (BI) Gorontalo berupaya memastikan keamanan penyaluran kredit. Deputi Kepala BI Provinsi Gorontalo Akhmad Kosasih mengataan, bila terjadi kredit macet maa akan mengganggu sistem keuangan.
"Sama seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kita juga melakukan edukasi tentang bagaimana mengelola keuangan, terutama bagi teman-teman UMKM," jelas Kosasih, di Gorontalo, Selasa, (28/7).
Ia menjelaskan, BI ingin para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) patuh dalam mengembalikan pinjaman ke bank. BI Gorontalo juga menyampaian kepada UMKM, jika mereka tak mengembalikan pinjaman, maka akan tercatat di sistem informasi debitur.
"Nanti kalau dia macet dan butuh modal yang lebih besar akan menjadi pertimbangan. Artinya bank tidak mau lagi beri pinjaman karena track record kurang bagus," jelas Kosasih.
Ia menambahkan, BI Gorontalo juga menginformasikan kepada perbankan agar lebih hati-hati dalam memberikan pembiayaan, sebab nilai kredit macet sudah tinggi. Terkait kebijakan pelonggaran loan to value (ltv) yang menjadi 10 persen, perbankan pun diminta hati-hati.
"Waktu pengajuan kredit bisa dilihat dari karakter pemohonnya, apakah pernah mengajukan dengan kualitas jelek atau baru mengajukan," tambahnya. Hal ini karena tak semua rumah ditawarkan kepada konsumen baru.