EKBIS.CO, NEW YORK--Harga emas jatuh setelah Bank Sentral Amerika (the Fed) semakin dekat dengan keputusan untuk menaikan suku bunga. Keputusan ini akan mengangkat dolar dalam posisi tertinggi selama empat bulan.
Melansir Bloomberg, harga kontrak emas menunjukkan penuruan sebanyak 0,2 persen menjadi 1.085,79 dolar AS per ounce. Pada pukul 08.34 waktu Singapura, kontrak emas yang sama diperdagangkan senilai 1.086,71 dolar AS per ounce. Logam turun pekan lalu dalam enam pekan karena mata uang dolar AS naik.
Bulan lalu, harga emas telah jatuh menjadi yang terendah dalam lima tahun. Ini sebagai lanjutan dari kesiapan the Fed meningkatkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya sejak 2006.
Presiden the Fed cabang Atlanta, Dennis Lockhart, dalam wawancara dengan Wall Street Journal menyatakan, pihaknya akan menaikkan suku bunga jika laporan keuangan September nanti tidak ada penurunan yang signifikan. "Komentar yang dikemukakan itu pun kemudian meningkatkan spekulasi, bahwa the Fed akan melakukan pergerakan soal suku bunga bulan depan," ujar Analis Utama di CMC Markets di Sidney, Ric Spooner, dikutip Bloomberg, Rabu (4/8).
Pasalnya, Spooner melanjutkan, suku bunga the Fed tetap menjadi fokus utama bagi investor emas. Biaya pinjaman yang lebih tinggi mengekang daya tarik emas yang tidak diikuti pembayaran bunga.
Dolar kini semakin menguat dalam tiga hari sampai Rabu (4/8) menuju levelnya yang tertinggi sejak 18 Maret lalu. Ini pun kemudian memotong permintaan logam sebagai alternatif investasi.