EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan kondisi perbankan dalam keadaan baik di tengah kondisi perekonomian yang melemah.
Ketua Dewan Komisioner LPS, C Heru Budiargo mengatakan, saat ini sustainabilitas perbankan khususya aspek industri perbankan baik. Meskipun untuk individu perbankan tertentu terdapat tekanan kredit bermasalah (NPL) dan tekanan profitabilitas.
"Tapi situasinya baik, saat ini tidak ada bank yang ditutup maupun terancam ditutup maupun terancam gagal," jelasnya dalam konferensi pers Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) di gedung Kementerian Keuangan, Kamis (13/8).
Heru menjelaskan, pada kuartal I-2015 ada satu BPR yang ditutup dan kuartal II-2015 ada satu BPR lagi yang ditutup masing-masing di Sumatera dan Jawa Tengah. Namun, kedua BPR tergolong kecil, dimana asetnya kurang dari Rp 10 miliar. Menurutnya, kasus penutupan BPR bukan karena kondisi perekonomian tetapi adanya moral hazard internal.
Heru menyatakan, saat ini tidak ada hal-hal yang sangat bergejolak di perbankan. LPS juga melakukan stress test dengan menggunakan asumsi yang lebih buruk. Diketahui, resistensi perbankan nasional lumayan baik. Dari sisi kualitas industri dan individu perbankan, LPS tidak melihat ada gejala-gejala yang sangat mengkhawatirkan.
Dia mengimbau agar masyarakat tenang dengan kondisi ekonomi saat ini. Sebab, LPS menjamin simpanan yang nominalnya kurang dari Rp 2 miliar dan memenuhi LPS rate yang saat ini 7,75 persen. Jumlah nasabah perbankan mencapai 156 juta rekening, dan yang dicover LPS mencapai 96,4 persen.
Heru menambahkan, LPS akan tetap concern melakukan langkah-langkah dan memastikan dana LPS cukup dalam situasi yang lebih sulit. Selain itu, LPS melakukan koordinasi yang lebih baik dengan institusi untuk memastikan semua sistem berjalan baik.
"Konsen kami pada risiko-risiko perbankan yang berkembang dan melakukan langkah-langkah penjaminan bila saatnya diperlukan," ujarnya.