Jumat 21 Aug 2015 22:22 WIB

Apfindo: Rantai Distribusi Sapi Impor Butuh Dibenahi

Rep: Sonia Fitri/ Red: Maman Sudiaman
Ternak sapi
Foto:
Ternak sapi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) kembali melakukan pertemuan dengan pelaku usaha peternakan sapi. Hasilnya disepakati, seluruh pengusaha penggemukan sapi (feedloter) menjual harga sapi Rp 38 ribu per kilogram per berat hidup.

"Sepakat, harga per kilo sapi hidup Rp 38 ribu, ini untuk stabilisasi harga," kata Mentan Andi Amran Sulaiman dalam konferensi pers, Jumat (21/8). Telah disepakati pula pembentukan tim kecil yang akan menjadi wadah komunikasi antara Kementan, Kementerian Perdagangan dan para stakeholder di bidang persapian nasional. Tim diagendakan bertemu setiap hari dalam lingkup formal maupun non formal, membahas permasalahan daging sapi berikut penyelesaiannya.

Amran pun meyakinkan tim bukan sekadar "pemadam kebakaran" belaka. Ia berguna untuk menghimpun data agar kebijakan terkait peternakan sapi tak mengundang masalah di masa yang akan datang. "Jadi kami harap masyarakat tenang, stok cukup dan harganya normal," tuturnya. Namun, ditanya uraian jumlah stok sapi, ia tak menyebutkan secara detail. "Pokoknya cukup, kalau kita bilang cukup, berarti tersedia," ujarnya.

Mendampingi Mentan, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengaku akan turut mendukung pemerintah dalam agenda membangun peternakan yang lebih baik. Telah terbangun pembicaraan sehingga ia sebagai perwakilan feedloter menyepakati ketetapan harga Rp 38 ribu per kilogram per berat hidup sapi. Namun ditanya soal hitung-hitungan kerugian, ia enggan membahasnya.

"Pokoknya kita ikut pemerintah, soal rugi, kita siap rugi demi suasana kondusif," katanya. Ia pun meyakinkan pasokan sapi jelang idul adha akan cukup karena kebanyakan sapi qurban adalah sapi lokal. Jadi, adalah tugas pemerintah untuk menyediakannya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement