EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro berjanji akan segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah. Pemerintah tidak akan berdiam diri melihat pelemahan rupiah yang sudah menyentuh Rp 14 ribu per dolar AS.
"Pemerintah dan Bank Indonesia tidak pernah berdiam diri untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah, seperti yang dihadapi juga oleh mata uang negara lainnya terhadap dolar Amerika Serikat," kata Bambang PS Brodjonegoro di rapat Paripurna ke-3 DPR RI, dengan agenda tunggal tanggapan pemerintah terhadap pemandangan umum fraksi atas RUU tentang APBN tahun anggaran 2016 beserta nota keuangannya, Selasa (25/8)
Bambang menjelaskan gejolak global saat ini tak terlepas dari rencana normalisasi kebijakan moneter di Amerika serikat. Kondisi itu semakin diperparah dengan kebijakan devaluasi nilai mata uang Cina, Yuan.
"Kita menyadari bahwa stabilitas nilai tukar rupiah perlu dijaga agar tidak berdampak lebih luas terhadap aspek perekonomian nasional," kata Bambang menambahkan.
Karena itu, menurut Bambang, dalam RAPBN 2016 asumsi pemerintah rata-rata nilai tukar rupiah akan tetap pada level Rp 13.400 per dolar. Ini didasarkan pada rentang nilai tukar paling maksimum yang disepakati Pemerintah, BI bersama DPR pada Juni lalu. Saat itu rupiah disepakati berkisar Rp 13.000 sampai Rp 13.400 ribu per dolar AS.
"Konsidi aktual yang terjadi saat ini di pasar mata uang nasional dan global, pasti akan diperhitungkan Pemerintah, BI dan DPR dalam pembahasan RAPBN 2016 yang lebih dalam di Komisi XI dan Banggar DPR hingga Oktober, yang menjadi batas akhir penetapan UU APBN 2016," jelasnya.