Selasa 01 Sep 2015 18:05 WIB

4.600 Pekerja Asing Masuk Jatim

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ilham
Some foreign tourists enjoy an old Ducth heritage buildings in Jakarta. Governor of Jakarta Joko Widodo plans to visit Malaysia to promote potential tourism in Jakarta. (illustration)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Some foreign tourists enjoy an old Ducth heritage buildings in Jakarta. Governor of Jakarta Joko Widodo plans to visit Malaysia to promote potential tourism in Jakarta. (illustration)

EKBIS.CO, SURABAYA -- Era keterbukaan ekonomi dan bursa tenaga kerja lintas negara semakin terasa di Indonesia. Di Jawa Timur, saat ini, sebanyak 4.600 pekerja asing dari sejumlah negara bekerja di berbagai bidang. Jumlah tersebut merupakan yang resmi terdaftar. Di luar itu, tidak menutup kemungkinan banyak yang belum atau tidak terdaftar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Sukardo menyampaikan, dari 4.600 tenaga kerja asing di Jawa Timur, paling banyak berasal dari Cina, Hong Kong, dan Taiwan.

“Mereka bekerja macam-macam, mulai dari spesialis, tukang bangunan, sampai cleaning service juga ada,” ujar Sukardo kepada wartawan seusai dilantik sebagai Disnakertransduk Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya (31/8).

Sukardo menggambarkan, di luar yang telah telah terdaftar resmi, masih ada yang data pekerja yang belum masuk ke Disnakertransduk Jawa Timur. Contohnya, menurut dia, seperti buruh-buruh asal Cina yang saat ini bekerja di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tuban.

Didua daerah tersebut, kata dia, para pekerja asal Cina tengah mengerjakan proyek perusahaan negara mereka di Indonesia. Di Tuban, kata Sukardi, mereka mengerjakan proyek perusahaan semen Petrochina.

“Pengawas kita sedang memeriksa, tapi belum ada laporan. Apakah mereka legal atau tidak, sedang kita pastikan. Kalau tidak legal, ya akan dideportasi, seperti tenaga kerja kita di luar negeri,” kata Sukardo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement