EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut ada kenaikan harga beras Rp 100 sampai Rp 200 per liter di pasar. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan akan segera menggelar pasar murah untuk membuat harga kembali normal.
"Harga ini dalam waktu dekat akan normal. Kita akan buka pasar murah," ujarnya usai mendampingi Presiden Jokowi menemui puluhan pedagang beras di Istana Negara, Senin (28/9).
Menurut Amran, berdasarkan pengakuan pedagang, saat ini pasokan beras masih normal. Artinya, tidak ada hal yang memicu kenaikan harga. Oleh karenanya, dia mengatakan pihaknya juga akan segera menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga.
Amran mengklaim, stok beras di Bulog yang saat ini ada 1,7 juta ton belum mendesak pemerintah untuk impor. Apalagi, kata dia, dalam waktu dekat Jawa Timur akan panen raya. Jika badai kering El Nino tidak berkepanjangan, Amran optimistis pemerintah tak perlu impor beras.
"Di tahun 1998 itu kita impor 7,2 juta ton. Mudah-mudahan saja El Nino ke depan ini tidak sampai melewati November," katanya.
Amran juga membantah pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal beras impor yang akan masuk dalam waktu dekat. Kendati begitu, dia tak menampik adanya peluang impor jika stok beras makin menipis.
"Persoalan impor itu tergantung kebutuhan," kata Amran.
Terlepas dari impor beras, Mentan menyebut bahwa saat ini Indonesia sudah mampu mengekspor bawang merah dan jagung. Bahkan, menurutnya, dalam waktu dekat Jawa Timur juga akan mengekspor kacang hijau sebanyak 30 ribu ton.