Selasa 29 Sep 2015 10:48 WIB

Pasar Lesu, Transaksi Harian Mandiri Sekuritas Menurun

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang karyawan mengamati pergerakan saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (3/2).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang karyawan mengamati pergerakan saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (3/2).(Republika/Prayogi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dinamika di pasar modal menjadi tantangan tersendiri bagi PT. Mandiri Sekuritas. Transaksi harian di perusahaan itu diakui merosot dari yang biasanya Rp 500 miliar per hari menjadi hanya Rp 350 miliar per hari.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto bahkan memperkirakan kinerja perusahaan pada semester dua ini akan menurun. Ia mengatakan, banyak targer di semenster dua ini yang tidak tercapai, baik dari sisi obligasi, saham, maupun emisi.

"Angka belum bisa fix, tapi dari situasi sekarang tidak semua target kami terpenuhi. Meski tahun lalu bukan tahun yang bagus, tapi dibandingin tahun ini lebih bagus tahun lalu," jelasnya, Senin (28/9).

Meski begitu, di tengah stagnasi ekonomi nasional yang berdampak pada industri pasar modal, ia tetap optimistis transaksi harian itu bisa terus meningkat. Dalam usahanya untuk mencapai perbaikan kondisi, pihaknya terus menggenjot penambahan jumlah investor.

”Mandiri Sekuritas tetap optimis dapat melanjutkan kinerja positif di tahun 2015 dengan meraih total 50 ribu nasabah dan nilai transaksi harian rata-rata sekitar Rp 550 miliar per hari,” kata Abiprayadi.

Saat ini, perusahan ini telah memiliki lebih dari 45 ribu nasabah ritel. Jumhlah ini meningkat 40 persen dari periode yang sama tahun 2014 sebanyak 32 ribu nasabah.

Dari sisi volume transaksi saham pun, Mandiri Sekuritas tetap mencatatkan sebesar Rp 78 triliun hingga Agustus 2015. Pencapaian ini menempatkan Perusahaan sebagai broker lokal teraktif di pasar saham dengan posisi ke-6 atau pertama untuk perusahaan sekuritas lokal dengan pangsa pasar 4,2 persen.

Menurut Abipriyadi, memperkuat basis investor dalam negeri penting dilakukan sebagai cara untuk membangun industri pasar modal domestik. Upaya ini dilakukannya dengan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat juga ekspansi jaringan distribusi.

"Seminggu sekali ada pelatihan bagi investor kami, termasuk membuat simulasi lewat komputer dan ponsel. Kalau teori saja susah. Jadi, bagaimana cara membeli dan menjual sampai cara menganalisa saham," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement