Jumat 02 Oct 2015 20:13 WIB

BI Sebut Paket Paket Kebijakan Beri Sentimen Positif Terhadap Rupiah

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah di atas Rp 14 ribu.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah di atas Rp 14 ribu.

EKBIS.CO, JAKARTA --- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan pada penutupan Jumat (2/10). Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, rupiah ditutup di level Rp 14.646 per dolar AS pada Jumat, menguat 45 poin atau 31 persen dibandingkan penutupan Kamis (1/10) di level Rp 14.691 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pergerakan rupiah tidak bisa dikaitkan dengan satu aktivitas. Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah pada 9 dan 30 September serta paket kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia dinilai masih memerlukan waktu untuk diimplikasi. "Bahwa satu hari kejadian nilai tukar menguat atau melemah kita lihat faktor utama itu ekternal," ujar dia.

Agus menyebutkan, paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan dan direspons BI akan menghasilkan kondisi yang lebih baik dalam jangka pndek untuk pengendalian nilai tukar dan untuk kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kebijakan di pasar modal yang sudah keluarkan kemudian diimplementasikan dengan konsisten. Implementasi tersebut alan terlihat, misalnya izin usaha bisa lebih cepat, memangkas regulasi yang tumpang tindih serta memperbaiki dwelling time akan langsung menciptakan image positif.

Banyak hal yang mempengaruhi nilai tukar terutama karena persepsi dan sentimen. Jika persepsi dan sentimen tersebut bisa dilawan dengan contoh konkret dari hasil kebijakan itu akan bisa membangun kepercayaan dan membuat nilai tukar rupiah membaik.

Agus meminta semua pihak harus mendukung dengan persepsi yang positif kerjasama pemerintah dan lembaga terkait untuk stabilisasi nilai tukar. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dari 4,67 persen pada kuartal kedua menjadi setidaknya 4,9 persen pada akhir tahun.

Jika dibandingkan negara lain seperti Brasil pertumbuhan ekonominya minus 4,5 persen, Rusia minus 1,5 persen. Kondisi Indonesia dinilai masih positif. Nilai tukar rupiah jika dibandingkan negara lain juga dinilai menguat. Mata uang Brasil terdepresiasi 49 persen (ytd), Turki 29 persen, dan Malaysia 26 persen. Sedangkan Indonesia terdepresiasi 18 persen. Agus meminta masyarakat optimistis dan jangan memberikan kesan Indonesia dalam kondisi lemah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement