EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (12/10) pagi bergerak melemah. Menurut data Bloomberg, rupiah pada perdagangan pagi ini berada di level Rp 13.454 per dolar AS. Ini adalah penurunan 42 poin atau 0,31 persen dari penutupan akhir pekan kemarin (Jumat, 9/10) yang berada di Rp 13.412 per dolar AS.
"Pernyataan Wakil Ketua Bank Sentral AS (Federal Reserve) Stanley Fischer yang masih melihat adanya peluang kenaikan suku bunga pada tahun ini menjadi salah satu sentimen yang mendorong dolar AS kembali bergerak menguat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (12/10).
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar saat ini juga sedang menanti pidato dari pejabat Federal Reserve lainnya yakni Dennis Lockhart dan Charles Evans, jika keduanya memberikan pernyataan yang mendukung kenaikan suku bunga pada tahun ini, maka kemungkinan dapat menggairahkan kembali mata uang dolar AS.
Ia mengatakan bahwa pejabat Federal Reserve saat ini sedang memonitor kondisi pasar kerjanya dan situasi internasional untuk menentukan waktu kenaikan suku bunga. Perlambatan di dalam ekonomi Cina dan melambatnya perekonomian dunia dapat membuat the Fed menahan diri untuk mengubah kebijakan suku bunganya.
"Para pembuat kebijakan Federal Reserve AS masih mungkin untuk menaikan suku bunga pada tahun ini, namun itu dapat berubah jika ekonomi global yang masih melambat berdampak pada ekonomi AS," katanya.