EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri tekstil di dalam negeri terus menggeliat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan produksi dan aliran investasi yang masuk dari pemilik modal asing (PMA) maupun pemilik modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai mencapai Rp 4 triliun.
"Investasi tersebut menguatkan keyakinan bahwa industri kita tetap tumbuh, serta optimisme pelaku industri sejalan dengan upaya pemerintah mempertahankan iklim usaha agar tetap kondusif," ujar Saleh di Purwakarta, Senin (12/10).
Saleh menjelaskan, dengan adanya pertumbuhan investasi tersebut menunjukkan bahwa sektor TPT masih memiliki peluang besar untuk ditingkatkan dan mampu berkompetisi secara global.
Menurutnya, pemerintah juga terus mendorong kinerja industri TPT agar terus membaik dengan memberikan insentif fiskal maupun non fiskal. Insentif yang diberikan oleh pemerintah diantaranya pengamanan pasar dalam negeri melalui kebijakan non tarif, seperti penerapan SNI wajib dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), dan perlindungan yang diperlukan melalu trade remedies mulai dari safeguard, serta bea masuk anti dumping.
Menurut Saleh, penanaman modal dan pengembangan industri akan terus melaju seiring dengan digulirkannya paket kebijakan oleh pemerintah. Penurunan harga gas, listrik, dan solar dinilai dapat mendukung penguatan daya saing industri.
"Ini memberi kepastian bagi dua pihak yaitu pengusaha dan pekerja, dengan demikian bisnis berjalan dan lapangan kerja meningkat," kata Saleh.
Kementerian Perindustrian mencatat, investasi sektor TPT sampai kuartal II 2015 telah mencapai Rp. 3,95 triliun dengan komposisi 55,8 persen PMA dan 44,2 persen PMDN. Industri padat karya ini menyerap tenaga kerja sebesar 10,6 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur dan menyumbang 1,22 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Nilai ekspornya mencapai 12,7 miliar dolar AS per tahun.