Rabu 14 Oct 2015 14:27 WIB

"Belum Ada Langkah Strategis Diversifikasi Pangan"

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Ketela pohon
Foto: antara
Ketela pohon

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot diversifikasi pangan untuk menekan ketergantungan pada beras. Program tersebut dinilai perlu langkah strategis.

"Beberapa tahun lalu angka konsumsi beras 139 kilogram per orang per tahun, tapi sejak empat tahun yang lalu angkanya 124 kilogram per orang per tahun," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Gardjita Budi kepada Republika.co.id belum lama ini.

Pemerintah menarget dapat menekan konsumsi beras hingga 100 kilogram per tahun. Untuk mencapai target tersebut, ia mengatakan pihaknya mendorong konsumsi ubi dan jagung. Diversifikasi konsumsi pangan, lanjut dia, merupakan salah satu cara efektif mengurangi kegagalan produksi padi akibat perubahan iklim.

Di samping itu, ia juga mendukung perkembangan industri pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal. Dari sisi agroekologi, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pangan pokok selain beras, baik dari kelompok padi-padian, umbi-umbian maupun sagu.

Merespons komitmen Kementan, Direktur Studi Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad) Ronnie S Natawidjaja meminta agar diversifikasi pangan segera dimulai dengan menampakkan secara jelas langkah-langkah strategisnya yang saat ini belum ada. Sebab, masyarakat tak bisa terus-menerus menggantungkan pangan pada beras di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk dan lahan sawah yang terbatas.

"Diversifikasi itu mutlak, karena dengan penduduk yang terus naik, kalau menggantungkan pada padi, itu bahaya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement