SURABAYA -- Makin ramai saja kapal yang bongkar muat di Pelabuhan Teluk Lamong, di Jawa Timur. Setelah diresmikan Presiden Jokowi 22 Mei 2015 lalu, tercatat ada 14 kapal yang melakukan bongkar muat di pelabuhan ini.
Kepala Humas Pelindo III, Edi Priyanto mengungkapkan bahwa Terminal Teluk Lamong dilengkapi dengan peralatan modern semi-otomatis sehingga menjanjikan keamanan, kecepatan serta ketepatan waktu bagi pengguna jasa. Pelabuhan ini juga berfungsi memecah kepadatan di pelabuhan Tanjung Perak.
Kapal-kapal internasional bermuatan besar dapat sandar di Terminal Teluk Lamong karena kedalaman dermaganya mencapai -14 meter LWS. Juga telah dilakukan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya, dengan lebar alur menjadi 150 meter, kedalaman menjadi 13 mLWS pada tahap pertama, sehingga kapal tujuan Indonesia tidak perlu lagi singgah ke Singapura.
''Kemampuan bongkar muat Ship to Shore (STS) yang ada di dermaga Terminal Teluk Lamong dapat mengangkat 35 container/ jam dari dan menuju kapal,'' kata Edi. Teluk Lamong didukung dengan Automated Stacking Crane (ASC).
JAKARTA -- Pelabuhan Teluk Lamong merupakan pelabuhan canggih yang ada di Indonesia saat ini. Berbagai peralatan dimiliki pelabuhan Teluk Lamong,seperti Automated Stacking Crane (ASC).
ASC merupakan alat yang baru dipakai oleh empat terminal di dunia, salah satunya adalah Terminal Teluk Lamong. Yang menarik, pelabuhan ini tercatat sebagai terminal pertama di Asia dimana operator ASCnya seorang perempuan. Di teluk Lamong ada perempuan yang mengoperasikan ASC.
\ASC mampu melakukan penataan container di lapangan penumpukan (CY) secara otomatis dengan pengoperasian melalui ruang kontrol sehingga menjamin keamanan dan ketepatan operasional.